Wednesday, July 27, 2011

Itong


Ngomongin soal masa kecil, kapan ya tepatnya kita mulai inget? Ndak mungkin rasanya ada yang inget pengalaman saat masih bayi, walaupun saya sendiri pernah denger cerita temen yang katanya dia masih inget waktu dia masih bayi, woo.. keren juga ya, jangan jangan waktu lahir dia inget juga tuh :p.

Apakah sampeyan inget waktu belajar bicara? belajar jalan? Atau pertama kali belajar nulis?sepertinyanya ndak mungkin ya. Jadi kapan umumnya kita mulai inget dan itu teringat terus sampai sekarang mungkin akan berbeda-beda untuk setiap orang, karena cerita masa kecilnya juga berbeda, dan mungkin juga tergantung seberapa banyak foto masa kecil sampeyan, karena foto itu bisa membantu mengingatkan suasana saat kecil sampeyan dulu.

Jaman saya kecil dulu, waktu masih belum sekolah, saya punya mainan sebuah dokar (andong) yang terbuat dari plastik. Meskipun jumlah kaki kudanya sudah ndak lengkap lagi, tapi bagi saya andong itu itu adalah mainan saya yang paling istimewa. Tapi siapa sangka saya hampir kehilangan nyawa gara gara mainan itu.

Waktu itu saya sedang bermain main air di sebuah tong yang ada depan rumah. Hujan lebat yang turun di malam sebelumnya membuat tong itu penuh terisi air. Maklum jaman itu di rumah saya belum ada air PAM, jadi air hujan itu bapak tampung dan kami manfaaatkan untuk keperluan kami sehari-hari, kalau kata bapak dulu sih kita ndak masang PAM karena masih belum ada jaringan pipanya, tapi lama-lama saya tau alasan sebenarnya yaitu bapak ndak punya cukup uang untuk masang air PAM :)

Nah ketika asyik bermain air itu ternyata andong saya tadi itu terjatuh ke dalam tong. Sadar kalo mainan saya jatuh maka seketika itu saya berusaha untuk mengambilnya. Alih alih mendapatkan kembali mainan saya, eh ternyata saya malah terjungkal dan masuk kedalam tong dengan posisi kaki diatas dan kepala dibawah.

Ibu yang saat itu berada di dapur belum menyadari sepenuhnya bahwa saya dalam bahaya. Sampai suatu ketika ibu memanggil-manggil nama saya dan mencari saya di depan rumah, tapi ternyata ndak ada jawaban. Alangkah terkejutnya ketika beliau melihat sayaterjungkal di dalam tong dengan posisi kepala di bawah.

Ibu pun segera mengangkat dan berusaha menyadarkan saya dengan menepuk badan dan wajah saya, ternyata hasilnya nihil, saya hanya diam dan ndak bereaksi sama sekali, wajah dan tubuh saya pun terlihat membiru. Bahkan beliau ndak yakin juga apakah saya masih hidup atau ndak karena memang beliau ndak tau sudah berapa lama saya di dalam air.

Dalam keadaan panik dan bingung, beliau hanya menggendong saya kesana kemari dan berusaha minta tolong kepada tetangga, tapi mereka juga ndak tahu dan bingung bagaimana cara untuk bisa membuat saya kembali tersadar. Ternyata takdir berkata lain, Alhamdulillah Allah masih memberi kesempatan saya untuk bisa hidup lebih lama lagi di dunia ini.

Ada seorang ibu yang tiba yang hendak pergi ke sawah dan kebetulan melewati depan rumah saya, mengetahui ada orang berkerumun maka dengan tergopoh gopoh beliau mendatangi kerumunan orang dan menanyakan apa yang terjadi, setelah meilihat kondisi saya yang seperti itu, beliau langsung memegang kaki saya dan mengangkatnya ke atas dan menggoyang goyang tubuh saya beberapa kali dalam posisi terjungkir, kemudian beliau menyedot hidung saya beberapa kali, dan alhamdulillah ternyata saya bisa kembali sadarkan diri dan langsung menangis keras. Alhamdulilah saya beruntung masih diberikan kesempatan kedua untuk hidup.

Nah sejak selamat dari peristiwa tong itulah saya mendapat nama panggilan baru, “Itong”. Sampai sekarang pun paklik (baca : paman) dan beberapa saudara masih memanggil saya dengan nama itu.

Saran saya bagi sampeyan yang mempunyai anak kecil di rumah, jangan pernah melepaskan si kecil begitu saja untuk bermain di luar rumah sendirian, selalu dampingi mereka karena kita ndak tahu bahaya apa yang bisa mengancam si kecil, meskipun di rumah sendiri.

Cerita keberuntungan ini saya persembahkan dengan ikhlas untuk diikutkan ke kontes ’Keberuntungan’nya Nuel” 

11 comments:

  1. sugeng enjang mas Itong.. Seru jg yah inget2 masa kecil.. hihi..
    btw i follow u, follow me back yach.. ;)

    ReplyDelete
  2. Makasih udah mampir bu, iya udah aku follow back,udah aku masukin ke daftar my friends juga..:)keep on writing :)

    ReplyDelete
  3. wah cerita bagus mas Itong... hehehehe jd ikutan manggil nama Itong.
    memang banyak hal2 menarik cerita tentang anak sesuai perkembangan usianya...
    artikel tsb isa dijadiin referensi bagi ortu lainnya...

    ReplyDelete
  4. makasih mas, semoga kejadian ini ndak terulang lagi, cukup saya saja yang jadi korbannya hehehe
    makasih udah mampir dan ninggalin jejak disni :)

    ReplyDelete
  5. karna waktu pengumumannya akan mau tiba dan biar mudah dan cepat, mohon kirimkan alamat rumah ke email saya >> immanuel.lubis@gmail.com

    jadi ketika saya mengumumkan nama pengumumannya, saya ga perlu mengkonfirmasi lagi kepada anda. Terimakasih

    ReplyDelete
  6. udah saya kirim ke email sampeyan mas

    ReplyDelete
  7. cek

    http://immanuels-notes.blogspot.com/2011/12/sorry-guys-gue-baru-sempet-sekarang.html

    ReplyDelete
  8. sepertinya saya juga pernah mengalami waktu kecil, tapi berenang di kolam renang untuk orang dewasa..wkwkwk, cerita memori yang bagus bang. :)

    ReplyDelete