Tuesday, August 23, 2011

Farewell Party

Untuk kesekian kalinya saya kembali menyaksikan kepindahan rekan-rekan kerja saya, kali ini mereka mendapat promosi dan dipindahtugaskan ke tempat lain yang kebetulan lokasinya masih  berada di sekitar Jakarta. Di pabrik tempat saya bekerja, mutasi dan promosi adalah sebuah hal yang wajar dan sering dilakukan, dengan mutasi dan promosi diharapkan mereka bisa memperluas kemampuan dan pengalaman kerjanya di tempat baru yang baru, selain itu juga diharapkan dapat memberikan kesegaran baru bagi mereka yang sudah merasa jenuh pada posisi jabatan tertentu. Ndak mungkin seorang pegawai menduduki posisi yang sama mulai dari awal kerja hingga pensiun, masa iya ada orang kok mau jadi buruh terus.

Untuk melepas kepergian mereka, maka Bos kami berinisiatif untuk mentraktir kami dengan mengadakan sebuah “farewell party” untuk mereka di sebuah tempat makan di daerah Blok M, Jakarta Selatan. Selain sebagai acara perpisahan, sebenarnya  acara itu sekaligus juga sebagai acara makan siang terakhir sebelum memasuki bulan puasa. Agar acara semakin ramai dan meriah, maka kami pun dipersilahkan untuk membawa keluarga, tapi sayangnya saya sendiri ndak bisa mengajak anak dan istri saya ikut serta karena saat itu krucil saya sedang batuk pilek dan saya pun terpaksa harus meninggalkannya di rumah.


Ketika sampai disana, saya menjumpai beberapa rekan yang sudah menunggu di depan. Awalnya kami ndak mau masuk dulu karena mau menunggu Bos kami terlebih dahulu, tetapi karena sudah siang dan perut makin keroncongan, maka kami pun masuk terlebih dahulu dan memutuskan untuk menunggu beliau di dalam saja.


Ngomongin tempat makannya itu sendiri, maka tempat makan yang satu ini ini memang agak berbeda dengan tempat lainnya, dengan mengusung konsep self-service dan all you can eat, maka tempat makan itu cocok buat sampeyan yang hobinya makan. Ada berbagai macam menu yang telah  disediakan, dan yang menjadi menu utamanya adalah Yakiniku (makanan yang dibakar) dan Syabu-syabu (makanan yang di rebus), ada juga berbagai macam buah dan pudding sebagai makanan penutup. Sesuai dengan konsep self service itu sendiri, maka sampeyan harus memasak sendiri makanan yang pingin sampeyan nikmati, untuk itu mereka telah menyediakan pemanggang dan sebuah panci rebus di masing-masing meja. 

“Gimana rasanya di kantor baru? ” tanya saya kepada salah satu kawan yang sudah seminggu ini bekerja di tempat barunya.

“Wah ribet mas, banyak banget kerjaan disana, saya sampai bingung sendiri mau ngerjain yang mana dulu” jawab dia sambil menikmati segelas minuman.

“Tapi sebanding kan dengan penghasilan sampeyan? “ balas saya

“Bedanya cuman dikit mas kok mas, mending kerjaan tetep, tapi penghasilannya seperti disana hehehe” jawabnya sambil tertawa

“Gimana kalau sampeyan ndak usah kerja aja sekalian, tapi tetep gajian?“ Sindir saya

Konon katanya, pekerjaan baru bagi rekan-rekan saya itu memang jauh lebih banyak dan lebih rumit daripada pekerjaan mereka sebelumnya disini, bahkan salah satu rekan saya bercerita dia pernah menangis di kantor karena saking banyaknya pekerjaan disana.

Terkadang  volume pekerjaan yang terlalu besar memang bisa membuat kita jenuh, bahkan bisa membuat kita stress. Tugas-tugas datang silih berganti seperti ndak ada habisnya. Saking banyaknya pekerjaan itu, kadang-kadang mengharuskan kita untuk pulang lebih malam dari biasanya. Mungkin  itulah yang saya rasakan juga ketika kawan saya, yang biasa menjadi tempat berbagi kerjaan, telah bertugas di tempat baru. jadinya selama satu minggu mau ndak mau saya harus menyelesaikannya dan pulang lebih malam dari biasanya.

“Kira-kira giliran kita kapan ya mas?” tanya Kang Bejo, salah satu kawan yang ndak pindah

“Kenapa emangnya Kang?udah ndak betah di kantor?” tanya saya penasaran

“Ndak  mas, cuman pingin suasana baru aja, udah lebih 4 tahun saya disini tapi belum pernah pindah, jangankan pindah ke pabrik lain, pindah bagian di satu pabrik sini aja ndak pernah” jawab Kang Bejo

“Lha yo podho karo aku tho Kang, tapi saya sih mikirnya yang positif aja kang, kalau kita belum dipindah-pindah juga, berarti bos masih mempercayaka pekerjaan itu kepada kita, kerja itu kalau kita niatin untuk ibadah Insyaallah kita bisa lebih enjoy Kang, dapat pahala lagi” jawab saya  

Innamal a’malu bin niyyat, wainnama li imrin ma nawa, setiap pengamalan itu ada niatnya, dan setiap pengamalan seseorang tergantung niatnya. Begitu juga dengan semua pekerjaan yang sampeyan lakukan, jika sampeyan bekerja itu dengan niat ibadah untuk menafkahi keluarga, maka pekerjaan itu akan menjadi sungguh luar biasa, dan tentunya akan menjadi berlipat ganda nilainya disisi Allah. Dengan niat yang tulus ikhlas akan memantapkan sampeyan untuk menjalankan pekerjaaan dengan sungguh-sungguh, dan Allah akan memudahkan semua pekerjaan sampeyan  dan semakin diluaskan rizki kita karena niat yang mulia itu.

“Kok tumben-tumbenan sampeyan omongannya bagus mas, abis mimpi apa semalam?“ komentar Kang Bejo nyinyir
Asyyemmm…

Buat kawan-kawan saya yang pindah, saya ucapkan selamat jalan dan selamat bertugas di tempat baru, Be well, do good work, and keep in touch , semoga semua urusan pekerjaan kalian semua selalu diberikan kelancaran dan kemudahan, buat kawan-kawan yang masih menunggu giliran mutasi, sabar ya..Innallaha ma’as shobirin :)





2 comments:

  1. pada kelihatan katrok semua, bilang aja kalo jarang makan enak gratis lagi, hahahaaaaa,.........

    ReplyDelete
  2. ya termasuk yang ngomong juga hehe

    ReplyDelete