Saturday, July 23, 2011

My Dreams

Setiap orang memiliki mimpi, dan itu sah-sah saja. Mimpi setiap orang berbeda, menjadi kaya, terkenal, atau masuk surga, atau apapun itu. Kita boleh bermimpi, tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita segera bangun dan mewujudkan mimpi tersebut. Ada banyak orang yang paham bahwa dia pemimpi, tetapi dia tidak sadar untuk mewujudkan mimpinya.

Mimpi, akal dan logika. kadangkala tidak sinkron dalam dunia nyata, dan pada kenyataannya mimpi akan menjadi sebuah hal yang membosankan, tapi setidaknya dengan bermimpi, kita tahu bahwa kita masih punya harapan, masih punya cita-cita dan masih punya keinginan untuk terus menjadi lebih baik..



Ngomongin soal mimpi, saya jadi teringat dengan salah satu cerita dalam acara Oprah Winfrey Show yang ditayangkan di Metro TV beberapa waktu yang lalu. Kisah tentang seorang perempuan Afrika bernama Tereria Trent. Dia tinggal sebuah desa terpencil dan miskin di Zimbabwe. Seperti kebanyakan desa disana, hanya anak laki-laki saja yang diperbolehkan untuk sekolah, karena merekalah yang akan menafkahi keluarga sedangkan anak perempuan akan menikah. Tetapi dia tidak kehilangan akal, dengan semangatnya yang tinggi untuk belajar, dia mempelajari buku pelajaran kakaknya dan mengerjakan PR nya yang diberikan oleh gurunya. Tapi tragisnya, pada usia 11 tahun dia dipaksa untuk menikah dan pada umur 18 tahun sudah memiliki 3 orang anak.

Suatu ketika ada seorang relawan dari organisasi internasional PBB yang datang ke desanya, kemudian dia mengumpulkan perempuan-perempuan dengan duduk membentuk lingkaran. Sang relawan kemudian  mengajak mereka berdiskusi dan meminta satu persatu perempuan itu untuk menuliskan mimpinya ke dalam sebuah kertas, termasuk Tereria. Saat pulang, dia menceritakan kejadian itu kepada ibunya. Atas saran ibunya dia memasukkan kertas itu  ke dalam sebuah kotak dan menguburnya di sebuah batu besar. Karena ibunya percaya, dengan menguburnya dibawah batu, mimpi mimpi  yang telah ditulisnya itu akan terwujud.

Di kertas itu dia menuliskan impian-impiannya untuk bisa tinggal di Amerika dan  belajar dengan meraih gelar Sarjana, Master dan Doktoral nya disana. Mungkin bagi kita itu adalah sebuah hal yang mustahil. Tapi siapa sangka, 18 tahun sejak dia menulis mimpinya itu, dia berhasil mewujudkan semua mimpi-mimpinya, pada bulan Desember 2009 Tereria berhasil mewujudkan impian terbesarnya, gelar Phd dari salah satu Universitas di Amerika.

Saya benar-benar terpesona oleh ceritanya,  ini adalah cerita tentang sebuah keberanian dan perjuangan untuk mewujudkan mimpi. Bermimpi memang membutuhkan keberanian  karena tidak semua orang berani untuk bermimpi. Bagi Tereria Trent, mimpi adalah energi, mimpi adalah motivasi dan mimpi adalah semangat untuk menjadi yang lebih baik.
“Sebenere  sampeyan mimpi pingin jadi apa tho mas?” tanya Kang Bejo saat kami sedang menikmati makan siang di warteg langganan kami.

“Buruh kaya kita gini wis ndak usah macem-macem mikirnya mas, yang penting tiap bulan gajian dan bisa buat bayar utang. Sampeyan pasti dah paham toh kalo di pabrik tempat kita kerja ini berlaku PGPS alias pinter goblok penghasilan sama, ndak perlu ngoyo, tiap empat tahun sekali dah pasti naik pangkat, dan yang lebih enak lagi, naik gaji, kepenak tho??” lanjutnya sambil menyeruput teh manisnya.

“Yo ndak apa-apa tho kang, wong namanya orang pingin maju kok, kalau sampeyan mikirnya kayak gitu, berarti sampeyan iku termasuk orang yang yang terlalu nyaman di zona nyaman,  ndak mau meng-explore diri untuk melakukan sesuatu yang lebih , padahal sebenernya sampeyan punya kemampuan untuk itu.” Jawab saya membela diri

“Bukane saya ndak seneng liat orang maju , tapi kalau punya keinginan ndak usah tinggi-tinggi, seperti kata pepatah : Semakin tinggi kita terbang, semakin sakit kalau jatuh. Betul ndak?” kata dia sambil terkekeh

“Kalau mimpi sekalian yang tinggi kang, wong mimpi itu gratis kok, ndak usah jauh-jauh, contohnya sampeyan sendiri aja deh, kalo datang ke kondangan makannya banyak kan? Jelas..wong gratisan “ balas saya sambil tertawa

“ Lagian kalo semua orang mikirnya pesimis kaya sampeyan, bisa ancur negara ini mas” lanjut  saya dengan nada serius

“Halah nggaya, pake ngurusin negara,negara wis akeh sing mikir, koyo ngerti2o wae urusan negoro ??”

Asyemmm…

“Emang cita-cita sampeyan ada yang udah kelakon (baca:terlaksana) opo?” tanya dia sambil nyengir,

Pertanyaan Kang Bejo  membuat saya kembali teringat impian-impian saya waktu kecil dulu. Jaman saya masih SD dulu, saya pernah punya buku tentang astronomi, buku itu pemberian paklik (paman) saya. Walupun bukunya terlihat kotor dan usang, entah kenapa saya begitu tertarik dengan gambar Matahari yang dikelilingi oleh planet-planet dengan orbitnya di sampul depannya.

Sebenarnya buku itu belum pas dibaca oleh anak seumuran saya, lha wong itu buku pelajaran SMA. Bayangkan saja, ketika guru kelas saya masih  mengajarkan seputar matahari dan bulan, saya sudah terlebih dahulu tahu tentang galaksi, susunan tata surya, komet, planet-panet dan nama nama satelit yang mengelilinginya, dan yang satu menjadi favorit saya adalah rasi bintang.



Tak jarang saat cuaca cerah di malam hari, saya keluar rumah dan tiduran diatas amben (kursi panjang terbuat dari bambu) dengan membawa buku itu.  Saya mencoba mencocokkan bintang-bintang  dengan gambar rasi bintang yang di buku. Sungguh senang rasanya ketika menemukan rasi bintang scorpio yang di langit timur, atau ketika memandang bulan penuh di langit.  Di saat itulah saya  bermimpi bisa menjadi seperti Neil Armstrong, orang yang pernah menjejakkan kakinya di bulan.

Pada saat  masuk SMP, banyak pelajaran baru yang sebelumya ndak saya peroleh ketika di SD. Salah satunya adalah bahasa inggris. Sebagai mata pelajaran baru, awalnya kami kesulitan mengikutinya. Maklum saja, jaman saya dulu bahasa inggris itu mulai diajarkan ketika kelas 1 SMP, ndak seperti  sekarang, anak TK pun sudah dimulai dikenalkan dengan bahasa inggris.

Selain baru mengenal pelajaran bahasa inggris, guru bahasa inggris saya waktu itu  memang agak nyeleneh, lha wong udah tau kalo murid-muridnya mayoritas ndak pernah belajar bahasa inggris, eh beliau malah lebih sering ngomong bahasa inggris ketika di kelas. Akibatnya, kebanyakan murid-muridnya –terutama saya- hanya plonga plongo di kelas.

Didorong oleh rasa penasaran dan ingin tahu, saya berusaha  untuk mempelajari dan berusaha mengerti ucapan bu guru di kelas, lambat tapi pasti,  keadaan berubah, setahun kemudian, bahasa Inggris menjadi salah satu pelajaran favorit saya. Dengan modal rasa cinta itulah saya bermimpi untuk bisa menjadi seorang travel guide dan punya bisnis travel sukses suatu saat nanti.

Dari mimpi-mimpi ketika SD dan SMP dulu, mungkin hanya mimpi saya waktu SMA dulu yang bener-bener ingin saya wujudkan, selebihnya ya hanya cuman mimpi, lha wong ndak ada usaha sama sekali untuk mewujudkannya. Dengan berbekal kecintaan saya pada mata pelajaran Kimia, saya bercita-cita menjadi seorang ahli Kimia. Untuk mewujudkan mimpi itu, saya pun mengikuti UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dengan pilihan pertama jurusan Teknik Kimia di salah satu Universitas terkemuka di kota kelahiran saya.

“Hahaha nyatane mimpi-mimpi sampeyan gagal kabeh tho mas, bener kan omonganku tadi? Wis saiki ndak usah mikir macem-macem mas, yang penting pergi pagi, pulang petang, akhir bulan gajian” Kata Kang Bejo sambil tertawa lebar.

“Sebenarnya ndak semua mimpi saya itu dibilang gagal Lho Kang” jawab saya

“Lah kenyataannya sampeyan dadi buruh kayak aku, bener tho omonganku?”balas Kang Bejo penasaran

Begini ceritanya, beberapa waktu yang lalu ada salah seorang kawan saya berkunjung ke Jakarta. Sebenarnya dia kewarganegaraan Irlandia, tetapi saat itu dia bekerja di Australia. Nah ketika akan pulang ke Irlandia itu, dia berniat untuk mengunjungi beberapa negara di asia tenggara terlebih dulu, termasuk Indonesia. Singkat cerita saya bertemu dan mengajaknya  berkeliling Jakarta, permintaanya untuk menikmati makanan khas Indonesia pun saya penuhi, saya mengajaknya menikmati sate di daerah Cikini.

Sigit, thank you for everything, you are such a good tourist guide” kata dia sambil tersenyum lebar.

“You are welcome my friend, just call me if you wanna visit Indonesia next time” jawab saya

“ Yeah, I will" jawab dia cepat

"owh, wait a minute,  I have something for your son, give it to him, hope he will like it” lanjut dia sambil mengeluarkan sebuah boneka koala dengan bendera Australia dari kantong celananya.

"That's cute doll, i'm sure he will like it, thank you very much" jawab saya sambil tersenyum

Jadi setelah peristiwa itu saya anggap impian saya ndak gagal total. Meskipun ndak jadi punya bisnis travel seperti yang saya impikan dulu, tapi saya udah jadi seorang travel guide, meskipun cuman  sehari aja :).

Kembali ke cerita saya tadi, meskipun saya gagal masuk di perguruan tinggi yang saya inginkan, tetapi Alhamdulillah ternyata saya masih diterima di salah satu sekolah kedinasan di daerah Bintaro Jakarta. Banyak orang menyebutnya sebagai sekolah tinggi kaum dhuafa, maklum karena ini adalah sekolah gratisan dan mayoritas mahasiswanya adalah dhuafa dari daerah di seluruh pelosok nusantara.

Setelah lulus dari sana dan bekerja di Jakarta, praktis saya menjalani keseharian saya seperti Kang Bejo tadi, datang pagi, pulang sore, tau tau akhir bulan gajian. Monoton, tanpa tantangan tapi nyaman memang.

“Lha sebenere  sampeyan mimpi pingin jadi apa tho mas? Dari tadi  kok jawabnya ngalur ngidul” tanya Kang Bejo sedikit kesal

 “Sabar kang, biar saya terusin dulu cerita saya, lama-lama sampeyan ngerti juga nanti” jawab saya cengengesan



Atas saran salah seorang kawan, saya membeli buku yang kata dia bagus banget, buku itu cocok buat orang yang ndak punya impian seperti saya. Buku itu berjudul “Sang Pemimpi” karya Andrea Hirata, walaupun buku itu sejatinya adalah sebuah novel, ternyata cerita di dalamnya membuat banyak orang berdecak kagum, termasuk saya.

Novel “Sang pemimpi” itu hanyalah salah satu buku dalam tetralogi Laskar pelangi, karena penasaran dengan ceritanya maka saya pun membaca tiga novel yang lainnya yaitu : “Laskar Pelangi”, “Edensor” dan “Maryamah Karpov”. Dari situ saya mulai ketagihan, dan mencari  novel-novel best seller dan inspiratif lainnya,  seperti “Negeri 5 Menara”dan “Ranah 3 warna” karya  A. Fuadi dan “9 Summers 10 Autumns”karya  Iwan Setiawan.

Dari semua novel yang pernah saya baca tadi, ada satu benang merah yang berkaitan. Cerita-ceritanya adalah tentang perjuangan seorang anak manusia untuk mewujudkan mimpi-mimpinya dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, dan nyatanya mereka berhasil.

“Owhh..jadi sampeyan pingin jadi penulis novel kayak mereka mas” Tanya Kang Bejo penasaran

“Ndak juga Kang, wong nilai bahasa Indonesia saya aja dapet 5 kok pingin jadi penulis, kasian yang baca, jadi ruwet mereka nanti” jawab saya sambil tersenyum

“Lha terus sampeyan pingin jadi apa?” cecar Kang Bejo

“Sebenarnya saya itu pingin jadi seperti Si Ikal, Si Arai dan Si Alif Fikri dalam buku-buku itu Kang, berkat usaha keras dan doa, mereka berhasil mewujudkan mimpinya untuk menuntut ilmu setingi-tingginya di Benua Eropa dan menjelajah Amerika. Dan lebih enak lagi, mereka dapat kesempatan itu ndak perlu mbayar Kang, alias gratis..G-R-A-T-I-S ”  lanjut saya bersemangat.

Untuk membuat mimpi menjadi kenyataan memang dibutuhkan lebih dari sekedar angan-angan, tetapi dibutuhkan tindakan nyata dan komitmen. Yakinlah jika kita mau dan mampu berusaha, maka mimpi bisa mewujud kenyataan melebihi dari apa yang kita pikirkan, bahkan yang mungkin belum sempat untuk kita bayangkan.

Dan yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara mewujudkan mimpi itu? Kadang masih banyak orang yang masih bingung untuk memulai dari mana untuk mewujudkan mimpinya. Saya pernah membaca blog Liz Strauss, yang berjudul  ”How to Make Your Dream Come True –Thought, Strategy, Action”.  Dia adalah salah seorang blogger sukses yang banyak menulis dan berhasil mengembangkan bisnisnya.

Menurut bu Liz,  langkah pertama yang harus sampeyan lakukan adalah adalah  tentukan dulu apa impian sampeyan, tentunya sampeyan jangan bermimpi yang diluar akal sehat dan terlalu sulit diwujudkan. Seperti misalnya : setelah lulus kuliah, setahun lagi pingin bisa jadi Menteri. Bukannya itu tidak mungkin terjadi, tapi itu hal yang sulit.

Kedua, tentukan dimana posisi sampeyan sekarang berada dan perkirakan berapa lama waktunya . Misalnya sampeyan seorang staf biasa di kantor, terus impian sampeyan itu pingin dapat beasiswa S2 ke Luar Negeri, nyatanya sampeyan sekarang masih D3. Susun rencana step by step, kuliah dulu S1, kira-kira dua tahun kemudian lulus,  ikuti ujian penyesuain ijazah, baru setelah lulus dari sana baru sampeyan bisa ikutan daftar beasiswa S2.

Ketiga, Tentukan detil kebutuhan sampeyan, untuk bisa  dapat S2 luar negeri, syarat-syarat apa yang diperlukan, misalnya sampeyan harus bisa mendapatkan skor TOEFL minimal 550. Tentunya itu harus bisa dipenuhi, lah untuk mencapai itu sampeyan bisa belajar sendiri atau bisa ikut kursus TOEFL Preparation.

Keempat, Tentukan siapa orang-orang yang mungkin bisa membantu sampeyan, siapa orang-orang yang mempunyai impian yang sama dan berhasil mewujudkannya, jadikan mereka sebagai inspirasi dan motivasi untuk mewujudkan mimpi sampeyan. Kalau mereka bisa, kenapa sampeyan ndak bisa?

Kelima, tentunya jangan lupa untuk berdoa kepada Tuhan dan minta ridho dari kedua orang tua. Untuk yang ini sebenarnya ini tambahan dari saya sendiri, seperti kata pepatah, ridho allah adalah ridho orang tua.

Tentu jalan setiap mimpi orang berbeda-beda termasuk sampeyan. Karena diri sendirilah yang bertanggung jawab atas kegagalan maupun kesuksesan itu. Jadilah pribadi yang kuat dengan terus bermimpi dan mewujudkannya.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” Surat Arra’du (13) Ayat 11

"Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.” - Arai- Sang Pemimpi"

Man jadda wajadda, Barang Siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil ”- Negeri 5 Menara-”

 “A success comes not only from the cleverness, but also from the passion to success, commitment to work hard, and the courage to believe your self”

"Kesuksesan datang bukan hanya dari tingkat kecerdasan saja, tapi juga dari keinginan untuk sukses, komitmen untuk bekerja keras dan keberanian untuk percaya pada diri sendiri  –kata saya-

“ Saya juga punya mimpi juga lho mas waktu kecil” Celoteh Kang Bejo

“Oh ya? Emang sampeyan pingin jadi apa Kang?” tanya saya antusias

“Jadi pengantin” jawab Kang Bejo sambil meringis

Jiahhhhhhh..:D

15 comments:

  1. ini blog gado-gado namanya>>>kenapa?? karena ceritanya bikin gw terharu, sebel, semangat, n ga ketinggalan LUCU...hahahahaha

    - TOP dah -
    cika

    ReplyDelete
  2. Thank you ya, liat comment ini jadi semangat untuk nulis yang lebih bagus lagi :)

    ReplyDelete
  3. menurutku sampeyan sdh layak di sebut sbg" cerpenis" kisah yang sampean suguhkan benar2 real dan mampu membuat orang yang membaca berfikir bahwa memang sejatinya setiap insan hrs "bermimpi" krn dengan mimpi seseorang bisa menjadi lebih bearti"

    ReplyDelete
  4. Terima kasih mbak lely, let's dream it, believe it and make it comes true :)

    ReplyDelete
  5. mantab git... mudah dicerna dan mengena...
    layak jual git...

    ReplyDelete
  6. Siang ini saya sedang membaca Laskar Pelangi buat yg kesekian puluh kalinya,hehe *ga pernah bosen soalnya*. Stelah selesai baca saya buka fb via hp dan menemukan tautan berisi postingan ini. Saat baca postingan ini saya pun tersenyum,ko bisa kebetulan bgt ya,abis baca kisah2 para pemimpi di Laskar Pelangi trus sekarang baca impiannya mas Sigit. Tampaknya hari ini dpenuhi oleh mimpi2 deh,hehehe..

    Saya sendiri juga seorang pemimpi,mas... Kadang mimpi saya terasa ketinggian tapi kadang saya yakin saya akan mampu meraihnya. Yang saya perlukan adalah perjuangan nyata.. Dan langkah2 meraih mimpi yg tadi disebutkan di postingan ini sangat brmanfaat sekali..

    Terakhir,jangan pernah ragu untuk brmimpi karna smua keberhasilan senantiasa bermula dari mimpi :)

    ReplyDelete
  7. Luar biasa banget, pria ga aneh 'kan kalo bisa sukses. Wanita tentu beda dong .. tetapi mereka memang BISA.

    Diseluruh dunia ini setiap hal luar biasa yang tercipta berawal dari impian para penciptanya.

    I'm a dreamer too .. and I'm not the only one.

    Just keep dreamin', my friend .. let's see ..

    ReplyDelete
  8. @Hana : Ndak usah merasa kalo mimpimu itu ketinggian, wong mimpi itu gratis kok, sekalian mimpi yang tinggi aja. Kamu harus selalu yakin akan mimpi-mimpimu itu, Man jadda wajadda

    @Mbak ani : Sukses itu bisa menjadi milik siapa aja mbak, baik pria maupun wanita, semuanya bisa sukse, Ndak ada perbedaan gender :)..let's dream it, believe it and make it comes true :)

    @Mbak Rina : thanks mbak, makasih udah mampir

    ReplyDelete
  9. Bagus Mas Sigit. Aku juga udah baca tetralogi Laskar pelangi dan udah punya Negeri 5 Menara. Semua buku itu penuh inspirasi dan kalau dipikir memang mimpi mereka terlalu muluk. Tapi nyatanya mereka bisa dan membuat saya berpikir bahwa mimpi setinggi apapun pasti akan terwujud, tergantung sekeras apa usaha dan keyakinan kita.
    Untuk Mas Sigit selamat udah merasakan jadi tour guide walaupun hanya sehari, dan semoga mimpimu bisa Mas gapai.

    Bener kata Arai, bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi2mu.

    Man jadda wajadda...

    ReplyDelete
  10. bermimpilah maka tuhan akan memeluk mimpi-mimpi mu :)

    ReplyDelete
  11. turut menyimak (nge'klik dari post terbaru), uraiannya selalu memberikan fresh air banget..tiap kalimatnya lugas, luwes dan njawani..(istilah ndeso saya)..

    ReplyDelete
  12. mas, jangan merendah.... tulisan2mu bagus kok.... dan semuanya itu gak ada satupun yang mencerminkan kalo mas adalah seorang buruh. saya malah ngiranya mas itu mahasiswa/dosen. serius tapi santai...

    oya, ga nyangka deh postingan pertamanya langsung nonjok gini.... mantaaap!! kirain postingan pertamanya itu perkenalan dulu kayak rata2 blogger... hahahaha.... ^^

    ReplyDelete
  13. waaahhh menginspirasi banget...
    banyak sesuatu (ala teteh syahrini) yang dapat saya petik dr sini..

    bahasanya enak banget dibaca,ngalir banget, setelah selese baca #syooook ga nyangka sepanjang ini ternyata

    kunjungan pertama sangat mengesankan
    salam kenal mas

    ReplyDelete
  14. Mas, saya yakin kalau diseriusi mendaftar pasti keterima.

    Cuman, kalo mas berasal dari sekolah di bintaro itu, mas kudu ambil D4 dulu atau S1, baru eligible untuk mendaftar (saya yakin mas pasti tahu akan ini hehehe)

    Kebetulan beasiswa saya sekarang lagi buka pintu, buka http://australiaawardsindo.or.id/ saja untuk informasinya.

    Mengenai beasiswa saya juga pernah nulis kata2 penyemangat untuk teman2 yang mau daftar beasiswa di sini http://cipuceb.blogspot.com.au/2010/04/give-it-shot.html

    Semoga bisa membantu :D

    ReplyDelete