Pilkada Gubernur DKI Jakarta
telah usai, pasangan Jokowi –Ahok telah resmi terpilih dan dilantik sebagai
pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017. Kemenangan pasangan ini seakan menjadi fenomena tersendiri bagi
dunia perpolitikan di negeri ini, bagaimana tidak, meskipun kalah dalam hal jumlah dukungan dari partai,
namun nyatanya jumlah perolehan suara mereka berhasil mengalahkan pasangan
incumbent Foke-Nara yang notabene didukung oleh koalisi besar partai dan para elit politik di negeri ini.
“Lah sampeyan pikir masyarakat
yang milih Jokowi itu karena partai yang mendukung mereka?jangan
salah mas, sekarang
tuh masyarakat udah pada pinter mas, mereka udah tau kelakuan para politikus yang cuman pinter ngomong tapi ndak pernah ada hasilnya itu” komentar Kang Bejo saat
menikmati makan siang di warteg langganan kami.
“Hehe sampeyan ini kok ya sampe segitunya sih kang ,
mbok ya jangan di samaratakan gitu lah kang, itu
hanya oknum kang, oknum” jawab saya
sambil melahap satu sendok terakhir makan siang saya
“Walah dhalah, sampeyan ini kayak ndak punya TV aja mas, liat aja kasus-kasus korupsi itu kan kebnyakan melibatkan mereka mas, masyarakat itu udah bisa menilai mana orang yang benar-benar bekerja memperjuangkan kepentingan rakyat dan mana orang-orang oportunis yang hanya memanfaatkan jabatan kayak mereka itu ” lanjut Kang bersemangat